Rabu, 24 Oktober 2012

Saat kau tertidur nyenyak

Saat kau tertidur nyenyak adalah saat-saat berharga untuk memandang wajahmu, kebeningan di wajahmu, lembutnya pipimu dan harumnya rambutmu membuatku semakin bertafakkur dan mentadaburi ayat Allah yang ada dihadapanku ini.
Ya, saat Aqilah dan Kamila sudah lelap tertidur adalah saat terkadang aku merasa berdosa jika telah memarahinya, atau merasa senang sekali atas nikmat kedua anakku ini dan merasa begitu takjub akan ciptaan Allah Yang Maha Sempurna ini. Dari ujung rambut hingga ujung kaki tidak luput dari perhatianku. Kuciumi mereka dengan penuh rasa syukur. Subhanallah, maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?
Saat Aqilah dan Kamila sudah terbang bersama mimpi-mimpinya adalah saat dimana aku dan suami akan berbagi cerita bagaimana lucunya mereka seharian ini, bagaimana mereka menguji kesabaran ayahnya selama seharian dengan ceriwisnya, pertanyaan-pertanyaan kritisnya. Aku juga akan menceritakan bagaimana pintarnya mereka mengaji IQRO dan menghapal Al Qur'an, menceritakan kekritisan sang teteh Aqilah yang mempertanyakan eksistensi Tuhan nya. "Ibu, Allah itu mana? mana? ngga kelihatan?" dan pertanyaannya saat mengkaji terjemahan surat Al Ma'un. "Koq orang-orang yang shalat celaka?" dan masih banyak pertanyaan2 penuh logikanya. Memandang ayahnya yang tersenyum-senyum mendengarkan ceritaku juga sebuah nikmat yang sungguh indahnya.
Saat Aqilah dan Kamila sudah nyenyak adalah saat kami berdua mensyukuri nikmat Allah yang tidak pernah berbatas. Kami akan tertawa bersama mengingat kelucuan Kamila yang suka memaksa main sepeda sampai benar-benar terdengar adzan maghrib dari masjid. Kelucuan, kecerdasan, kenakalan khas balita, semuanya akan terangkum indah dalam memori ayah dan ibu.......