Selasa, 26 Maret 2013

Perahu Lancang Kuning Untuk Aqilah

Hari ini adalah special day dengan tema kendaraan di sekolah Aqilah. Anak-anak dianjurkan untuk membawa mainan kendaraan dan baju bergambar kendaraan. Sampai dengan kemarin pagi sih tidak bermasalah karena saya masih mengingat untuk mencari kaos bergambar kendaraan di toko belakang kantor. Tetapi sampai dengan sore ternyata saya lupa. Yang saya ingat adalah sepulang kantor saya harus segera pulang untuk mengajar di TPA karena salah seorang gurunya berhalangan hadir. Begitulah sepanjang hari yang saya ingat hanya mengajar di TPA. Karena terburu-buru, saya pun lupa untuk mampir di toko. Di tengah jalan saya baru ingat. Saat itu pun saya bingung antara ke toko atau lanjut pulang untuk mengajar TPA. Tetapi akhirnya saya memutuskan untuk kembali lagi ke toko. Malang nasibku hehe..di toko tersebut tidak ada baju bergambar kendaraan. Karena khawatir kesorean saya memutuskan untuk langsung pulang saja sambil berpikir mudah-mudahan di rumah ada baju bergambar kendaraan.

Dan sore itupun akhirnya saya lewati bersama anak-anak di TPA. Ba'da maghrib saya baru teringat akan nasib baju tersebut. Saya pun segera berlari ke kamar Aqilah dan berharap menemukan bajunya. Alhamdulillah...saya menemukan sebuah baju bergambar kendaraan. Baju bergambar perahu lancang kuning oleh-oleh dari ayahnya saat ke Pekan Baru. Segera saya tunjukkan kepada Aqilah dengan agak hati-hati khawatir tidak mau. Dan....Aqilah menangis sekencang-kencangnya...."Aqilah nggak mau baju itu....." "Aqilah maunya yang ada gambar mobilnya...." "yang ada pesawatnya......".
Masya Allah...Aqilah benar-benar menangis sejadi-jadinya...Aku berusaha menenangkannya dengan mengatakan "Teteh, ini juga kendaraan, ini kendaraan di laut teteh....pasti Ibu Guru suka.."
Aqilah tetap tidak mau dan masih menangis kencang. "Teteh, tadi ibu sudah cari di toko tapi ga ada yang jual sayang.." rayuku. "Ngga mau......pokoknya yang ada gambar mobilnya aja!!"....

Otakku berpikir keras untuk mencari solusi dan Aha!! "Ibu telepon wa ovat ya untuk pinjam baju Aa Hanif" bujukku lagi. "Ngga mau....Aqilah ngga mau....itu mah baju laki-laki..." dan tetap aku telepon untuk mencari alternatif. Aqilah masih menangis walaupun aku membujuknya untuk menjadi anak yang selalu bersyukur dengan apa yang dimilikinya. But, ngga ngaruh dan ngga ngefek sama sekali.

Akhirnya aku mencoba menenangkannya dengan mengalihkan perhatiannya kepada acara lusa jalan-jalan ke bandara. Alhamdulillah tangisnya reda tapi mukanya masih penuh dengan air mata. Oh teteh Aqilah maafin ibu nak. "Teteh Aqilah mau bawa apa ke bandaranya? susu coklat?" tanyaku. Aqilah pun beringsut mau dipeluk sambil mengangguk. "Iya....Aqilah mau bawa susu sama ciki sama minuman yang kuning itu.."
dan bla bala...banyak deh.

Alhamdulillah ya Allah sekarang Aqilah sudah tenang. Malam itu kulalui dengan tidak lagi membahas mengenai baju bergambar kendaraan. Saya khawatir Aqilah akan menangis lagi. Sampai saat mau tidur saya hanya mengajaknya berdo'a dan mengingatkan untuk bangun pagi dan jadi anak yang sholihah. Alhamdulillah Aqilah menurut dan diapun berdo'a sambil mengangkat tangannya "Bismika Allahumma ahya wa bismika amut..Ya Allah tidurkanlah Aqilah, semoga Aqilah mimpi ketemu Nabi dan masuk syurga". Aamiin terharu dengan doanya yang ingin bertemu Nabi. Subhanallah semoga Allah mengabulkan doamu Aqilah sayang... Aqilah pun tertidur sambil ikut membaca surat Al Fatihah, An Nas, Al Falaq, dan Al Ikhlas...

Dan pagi ini....adalah saat yang sangat menentukan. Kusambut Aqilah dengan ciuman dan do;'a bersama. Kukatakan "Aqilah yang lembut hatinya ayo bangun terus mandi.." sambil terus berusaha untuk membuat hatinya nyaman kukatakan "Aqilah dan Kamila sudah ibu do'akan supaya menjadi anak yang lembut hatinya, mulia akhlaknya dan jadi anak yang cerdas dan sholihah". Berharap sekali kalimat-kalimat tadi masuk ke dalam relung hatinya yang paling dalam. Dan sepanjang pagi itu aku hanya berharap dan berdo'a penuh kepada Sang Pemilik Hati, yang Maha membolak balikkan hati manusia. Berharap Allah akan melembutkan hati Aqilah dan tidak menangis lagi. Kemudian kukatakan "Ibu senang sekali Aqilah pagi ini bangun sambil tersenyum". Begitulah aku terus menguatkan hatinya sampai Aqilah selesai mandi. 
Sambil terus berdo'a kupakaikan Aqilah celana panjang. Saat akan memakaikan kaos lancang kuningnya ternyata Aqilah tidak mau. "Bu aku pakai bajunya nanti aja kalo udah mau berangkat". Alhamdulillah...Aqilah tidak marah dan menangis...terima kasih ya Allah.

Saat sudah datang jemputannya saya sedikit khawatir Aqilah akan marah. Tetapi ternyata Aqilah dengan senang hati dipakaikan baju lancang kuningnya beserta jaketnya. Ya Allah ...begitu mudahnya...
Sambil berangkat, seperti biasa aku bilang "Teteh hati-hati ya....Ibu sayang Aqilah..." dan alhamdulillah dijawab dengan bersemangat "Aqilah sayang Ibu....." bahagianya....

Begitulah, dengan izin dan pertolongan hanya dari Allah saya dan Aqilah bisa melalui semuanya dengan baik dan happy....dan bertambahlah keyakinanku bahwa Allah itu Maha dekat, Rahman, Rahim, dan Penolong kepada setiap hamba-Nya..Alhamdulillah..

.... i love you teteh aqilah.....